RINTIHAN SEBUAH HATI KALA TERJEBAK DALAM MASALAH RUMIT

TIADA MANUSIA YANG LUPUT DARI KESALAHAN DAN KEHILAFAN DAN SEMUA TERKENA PADA SEORANG WANITA DIHARI-HARI NAASNYA

Pada awal mendirikan perkumpulan arisan ......semua masih baik lancar dan terkendali,Awal berdirinya pada bulan Februari 2010..........Jumlah dari keseluruhan uang arisan adalah Rp 10.000.000,-sebagai penanggungjawab saya membuat suatu peraturan dimana setiap tanggal 9 bulan berjalan arisan diundi,dan tidak boleh terlambat,apabila ada yang terlambat membayar maka akan didenda perjam Rp 10.000 disepakati oleh semua anggota arisan.Namun untuk mendapatkan giliran pertama sebagai penanggung jawab untuk jatah satu bulan,tiada yang setuju....akhirnya diundi terus sampai beberapa bulan hingga bulan ke 6 saya sebagai penanggungjawab arisan baru diberikan peluang,itupun tidak sesuai dengan harapan karena saya yang ambil,ada beberapa anggota yang berdalih belum punya uang,saya membijaksanai sampai 2- 3 hari namun ada satu orang yang benar-benar tebal muka...membayarku setelah satu minggu.ya...........masih kumaklumi.Arisan berjalan terus sampai beberapa bulan yang terlambat bayar benar-benar bayar denda sesuai kesepakatan.Tapi akhirnya ada-ada saja kendala,saya sebagai penanggungjawab arisan sudah mulai menutupi kekurangan apabila ada yang tidak lancar membayar,pernah pula ada yang bayar uangnya tidak cukup,kadang terlambatnya dibuat-buat bahkan saya pernah berulangkali ke rumahnya menagih orangnya malah tak ada,berulang-ulang hingga ketemu dan akhirnya terpaksa juga membayar karena saya sudah mulai kehabisan kesabaran.Pernah kucoba usaha penjualan minyak tanah,tapi semua uang yang kudapat dari penjualan itu kupakai tutupi arisan saja.Mulanya memang yang terlambat 2-3 orang tapi lama-lama ya....berat juga buat saya.Pernah suatu kali ada keluarga yang meninggal,saya seharian ada terus disana,uang saya simpan dalam lemari saja,inilah pertama saya dapat cobaannya.....sekembali dari saja sore harinya saya hitung uang sudah ada yang ganjil...uang raib Rp 3.000.000,- saya panik.....saya mengadu sama suami dan akhirnya ketahuan siapa yang mengambil......setelah diperiksa dan diperlajari situasinya,akhirnya saya yakin...dan ibuku menanyainya,......ternyata tak lain dan tak bukan Keponakan sendiri yang kebetulan tinggal di rumah tapi sedikit yang diakui...tapi saya yakin kalau dia yang ambil semua yang hilang itu.....saya mulai pinjam uang untuk menutupi....hingga naas kedua terjadi masih tertutupi dengan baik...hari Senin tanggal 12-12-2011 disinilah derita yang paling kurasakan.......saya hampir stress...bagaimana tidak sejak kehilangan uang di rumah dengan jumlah yang telah ditulis di atas.....saya tak pernah simpan uang lagi di rumah,saya masukkan ke Rekening nanti rampung baru uangnya kutarik dan kuberikan pada yang kebetulan arisannya naik.Namun cobaanku belum berakhir jua......pada hari itu,waktu kurencanakan uang akan distor ke BRI dalam perjalanan dompet terjatuh tanpa kusadari...................isi dompet kuranglebih sembilan juta.Kerjaku siang malam menangis saja..darimana ambil uang untuk mengganti...........berapa kali mengurus dana tak pernah teracc............saya seperti kehilangan gairah...kadang saya putus asa.....juga pernah dimarahi suami dan akhirnya bertengkar..............rumahtanggaku hampir menjadi korban..........rasanya tak ada yang kasihan padaku..............beragam tanggapan miring terarah kepadaku hingga akhirnya saya terbiasa mendengarnya.Sebenarnya saya sangat terluka,dan kecewa tapi kupendam dalam hati saja.Hingga saya memutuskan untuk menutupi arisan dengan cara kekurangan  dibulan ini tambah uang yang masuk di awal bulan.Pahit rasanya hidupku.....tak ada yang membantu...sampai akhirnya kini arisan sudah ada diakhir bulan Semua bertumpuk.....saya tambah frustasi di buatnya...mana suami tak mau tahu....hampir kupilih keputusan untuk bercerai tapi untung masih ada yang peduli memberi nasehat hingga tidak jadi kupilih jalan itu,akhirnya saya berusaha sendiri untuk mencari uang untuk menutupi semua utang-utang itu.............hari-hariku penuh dengan air mata.tak ada yang menyekanya dengan kata-kata manis,Suami yang seharusnya membantuku begitu saja pergi ke tempat tugasnya....saya diamkan semua......berusaha kuterima cara suamiku walaupun hatiku mendongkol dan sangat terluka...kini aku tak tahu cara apa lagi yang bisa kutempuh...mohon masukannya.....berikan saya kaki untuk berjalan...pinjamkan saya mulut untuk berbicara.....dan carikan saya cara untuk membayarnya................pahit....pahit....sekali rasanya...berikan saqya kekuatan.....................